
Buku kas umum adalah buku yang mencatat semua transaksi keuangan, baik uang masuk maupun uang keluar. Karena pentingnya buku kas umum, maka sudah sepatutnya kamu mempelajari pengertian buku kas umum, termasuk cara membuatnya. Tidak hanya bagi kamu yang memiliki usaha sendiri, mengetahui pengertian buku kas umum dan cara membuatnya, juga diperlukan untuk kamu yang ingin membuat pembukuan harian rumah tangga.
Pengertian buku kas umum
Seperti disebutkan di atas, buku kas umum adalah catatan semua transaksi keuangan, seperti transaksi uang masuk dan uang keluar. Dengan begitu maka buku kas umum akan sangat berguna untuk mengawasi kondisi keuangan perusahaan. Mengapa? Karena semua transaksi keuangan harus melewati buku ini.
Tidak hanya memberikan gambaran utuh mengenai kondisi keuangan perusahaan, buku kas umum juga bisa memberikan petunjuk tentang jenis-jenis pengeluaran yang merugikan dan menguntungkan. Dengan begitu kamu bisa menentukan strategi bisnis ke depan yang lebih menguntungkan.
Contohnya strategi untuk meningkatkan omzet penjualan. Dari buku kas umum kamu akan bisa mengetahui total transaksi penjualan, barang yang laku, dan jumlahnya. Misalnya penjualan produk A lebih tinggi ketimbang produk B. Dengan begitu maka perputaran stok barang akan lebih cepat untuk produk A. Melihat kondisi itu maka kamu bisa mengalokasikan uang yang lebih banyak untuk membeli stok barang A, dibandingkan dengan barang B.
Dengan melihat arus dana masuk dan keluar secara lebih jelas, kamu juga bisa memantau kembali penyebab usaha kamu untung atau rugi di akhir periode. Keputusan usaha bisa dilakukan lebih tepat untuk menjaga kesehatan usaha kamu. Dari sini terlihat pentingnya buku kas umum.
Baca juga: Contoh Buku Kas Bulanan dan Cara Membuatnya dengan Mudah
Jenis buku kas umum

Biasanya, buku kas umum terdiri dari dua jenis. Yaitu, buku kas masuk dan buku kas keluar.
1. Buku kas masuk
Buku kas masuk adalah buku kas yang mencatat transaksi atau kegiatan terkait uang masuk. Uang masuk ini bisa berasal dari hasil penjualan dan modal. Pencatatan uang masuk harus dilakukan setiap transaksi, setiap harinya. Buku kas masuk ini bisa memperlihatkan tren permintaan terhadap produk usaha yang diminati.
Yang perlu dicantumkan dalam buku kas masuk antara lain:
- Jumlah pembeli
- Frekuensi pembelian
- Jumlah produk yang dibeli atau keluar.
- Uang masuk lain terkait usaha yang bukan berasal dari penjualan
- Piutang atau pembelian yang belum dibayarkan
2. Buku kas keluar
Buku kas keluar adalah buku kas yang mencatat uang yang keluar dari perusahaan, mulai dari pembelian bahan baku hingga ongkos operasional.
Uang keluar yang perlu dicatat antara lain:
- Pembelian bahan baku
- Pembelian barang modal
- Peralatan di tempat usaha
- Biaya operasional usaha sehari-hari
- Gaji karyawan
Baca juga: 3 Cara Membuat Buku Kas dengan Mudah dan Sederhana
Cara membuat buku kas umum

Ada beberapa cara untuk membuat buku kas, yang umum adalah dengan menggunakan metode folio satu halaman, metode folio dua halaman (skontro), serta metode tabelaris.
1. Membuat buku kas dengan metode folio satu halaman
Buku kas jenis ini bisa digunakan oleh perusahaan yang berskala kecil. Dalam buku kas sederhana ini, catatan uang masuk (debit) dan uang keluar (kredit) dicatat dalam halaman yang sama. Kolom disusun memanjang di halaman yang sama.
Letak kolom dalam metode ini pencatatan lebih sederhana dan membacanya lebih mudah.
1. Kolom pertama untuk tanggal terjadinya transaksi
2. Kolom kedua untuk penerimaan (debit). Cantumkan juga sumber asalnya secara singkat.
3. Kolom ketiga untuk pengeluaran (kredit). Cantumkan tujuan penggunaan dananya secara singkat
4. Kolom terakhir untuk saldo
2. Membuat buku kas dengan metode folio dua halaman
Dalam pembukuan buku kas dengan metode dua halaman folio, pencatatan bisa dilakukan lebih leluasa. Halaman kiri lebih menerangkan kolom penerimaan dan pemasukan uang (debit). Sedangkan halaman kanan, lebih dipergunakan untuk pengeluaran uang (kredit).
Pada halaman debit, kolom-kolom diisi dengan:
1. tanggal transaksi pemasukan uang
2. keterangan asal uang masuk secara singkat
3. Nomor bukti transaksi uang masuk
4. Jumlah uang yang diterima
Pada halaman kredit, kolom-kolom diisi dengan:
1. tanggal transaksi uang keluar
2. keterangan tujuan uang keluar secara singkat
3. nomor bukti transaksi uang keluar
4. Jumlah uang keluar saat transaksi
Baca juga: Contoh Pembukuan Reseller yang Bakal Membuat Bisnismu Makin Santer
3. Membuat buku kas dengan metode tabelaris
Seperti namanya tabelaris, buku kas mencantumkan lajur-lajur tabel. Tabelaris memungkinkan kamu improvisasi untuk mengelompokkan pencatatan.
Pada halaman tabelaris bisa dicantumkan antara lain:
1. Tanggal transaksi
2. Kode rekening jika ada
3. Keterangan transaksi
4. Kolom debit untuk transaksi uang masuk
5. Kolom kredit untuk transaksi uang keluar
6. Akumulasi pengeluaran atau pemasukan
5. Saldo dan sisa saldo
Kesimpulan
Demikian tadi pengertian buku kas umum, manfaat, dan cara membuatnya. Diharapkan setelah mengetahui pengertian dan cara membuat, kamu bisa menerapkannya dalam bisnis kamu sehari-hari. Selain membuat, yang lebih penting lagi adalah melakukan mengevaluasi pencatatan kamu untuk memastikan angka yang tertulis akurat. Dengan begitu kamu bisa memetik manfaat dari pembuatan buku kas umum.
Manfaat buku kas umum antara lain:
1. Mengetahui jumlah transaksi dan detailnya
2. Mengetahui sisa saldo yang dapat digunakan ke depan
3. Sebagai bahan penilaian terhadap usaha
4. Sebagai bahan untuk perencanaan usaha mendatang
5. Sebagai bahan untuk pengambilan keputusan
6. Menghindari penyelewengan atau kecurangan transaksi keuangan di perusahaan
Banyak manfaat yang bisa kamu dapatkan dari buku kas. Itulah sebabnya membuat buku kas menjadi hal yang penting untuk dilakukan. Selamat mencoba!