Buku Kas: Pengertian, Jenis, dan Cara Membuatnya

Pengertian buku kas dan jenis-jenisnya (Foto:123rf.com)
Pengertian buku kas dan jenis-jenisnya (Foto:123rf.com)

Dalam pembukuan keuangan, memahami mengenai buku kas adalah penting. Tidak terkecuali jika bisnismu adalah usaha kecil atau baru dirintis, kamu perlu mengetahui cara membuatnya.

Pengertian buku kas

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan, pembukuan adalah pencatatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang berisi setiap transaksi, baik pengeluaran maupun pendapatan. Sedangkan transaksi adalah kejadian yang dapat mempengaruhi posisi keuangan suatu usaha. Acuan kejadian transaksi adalah satuan uang. Karena itu, catatan yang masuk dalam pembukuan ini hanyalah yang melibatkan uang.

Lalu apa itu buku kas? Buku Kas adalah buku yang digunakan untuk mencatat setiap penerimaan, pengeluaran, baik yang terjadi secara tunai maupun lewat akun perusahaan di bank. Nantinya, yang tercantum dalam buku kas memiliki standar, sehingga bisa dimengerti oleh semua bagian perusahaan. Dengan standar itulah maka buku Kas ini bisa menjadi indikator kesehatan usaha yang dijalankan.

Baca juga: Cara Membuat Pembukuan Warung Sembako agar Usaha Minim Risiko

Jenis buku kas

Jenis buku kas
Jenis buku kas

 

Buku kas dan pembukuan keuangan lain yang dilakukan dengan rapi dan teratur dapat menjadi acuan dalam pengambilan keputusan usaha selanjutnya. Jenis-jenis buku kas ini bisa menjadi acuan kamu dalam membuat buku kas yang lebih advance.

Berikut 4 jenis buku kas yang paling sering digunakan:

1. Buku kas umum

Buku kas umum biasanya untuk mencatat arus uang masuk dan keluar. Artinya, setiap transaksi harus melewati buku kas ini. Yang masuk dalam buku kas umum yaitu, buku kas masuk dan buku kas keluar.

Buku kas masuk mencatat transaksi uang masuk. Uang masuk ini bisa berasal dari hasil penjualan dan modal. Sedangkan buku kas keluar mencatat uang yang keluar dari perusahaan. Mulai dari pembelian bahan baku hingga ongkos operasional.  

2. Buku kas pembantu

Seiring dengan berkembangnya usaha, kamu juga mungkin membutuhkan buku pembantu pencatatan lainnya. Misalnya Buku Kas Pembantu untuk membantu pencatatan uang masuk dan keluar yang bersifat tunai saja. Buku Pembantu Bank, untuk mencatat transaksi yang dilakukan lewat akun bank perusahaan.

Selain itu, ada buku kas pembantu pajak untuk mencatat kegiatan berhubungan dengan perpajakan.  Setiap buku ini memiliki fungsi dan manfaatnya masing-masing. Dengan pencatatan yang teratur, pelaku usaha lebih mudah mengamati arus kas atau dana keluar dan masuk di perusahaan. 

Baca juga: Contoh Buku Kas Bulanan dan Cara Membuatnya dengan Mudah

Cara membuat buku kas

Cara membuat buku kas
Cara membuat buku kas

 

Ada beberapa cara untuk membuat buku kas. Beberapa diantaranya adalah dengan menggunakan metode folio satu halaman, folio dua halaman (skontro), serta tabelaris.

Cara membuat buku kas satu halaman

Buku kas jenis ini bisa digunakan oleh perusahaan yang berskala kecil. Dalam buku kas sederhana ini,  catatan uang masuk (debit) dan uang keluar (kredit) dicatat dalam halaman yang sama.  Kolom disusun memanjang di halaman yang sama. 

Letak kolom Karena itu, pencatatan lebih sederhana dan membacanya lebih mudah.

1. Kolom pertama untuk tanggal terjadinya transaksi

2. Kolom kedua untuk penerimaan (debit). Cantumkan juga sumber asalnya secara singkat.

3. Kolom ketiga untuk pengeluaran (kredit). Cantumkan tujuan penggunaan dananya secara singkat

4. Kolom terakhir untuk saldo

Baca juga: 5 Contoh Pembukuan Keuangan, Lengkap dengan Cara Membuatnya

Cara membuat buku kas folio dua halaman

Dalam pembukuan Buku Kas dua halaman folio, pencatatan bisa dilakukan lebih leluasa. Halaman kiri lebih menerangkan kolom penerimaan dan pemasukan uang (debit). Sedangkan halaman kanan, lebih dipergunakan untuk pengeluaran uang (kredit).

Pada halaman debit, kolom-kolom diisi dengan:

1. Tanggal transaksi pemasukan uang

2. Keterangan asal uang masuk secara singkat

3. Nomor bukti transaksi uang masuk

4. Jumlah uang yang diterima

Pada halaman kredit, kolom-kolom diisi dengan:

1. Tanggal transaksi uang keluar

2. Keterangan tujuan uang keluar secara singkat

3. Nomor bukti transaksi uang keluar

4. Jumlah uang keluar saat transaksi

Cara membuat buku kas tabelaris

Seperti namanya tabelaris, buku kas mencantumkan lajur-lajur tabel. Tabelaris memungkinkan kamu improvisasi untuk mengelompokkan pencatatan.

Pada halaman tabelaris bisa dicantumkan antara lain:

1. Tanggal transaksi

2. Kode rekening jika ada

3. Keterangan transaksi

4. Kolom debit untuk transaksi uang masuk

5. Kolom kredit untuk transaksi uang keluar

6. Akumulasi pengeluaran atau pemasukan

5. Saldo dan sisa saldo

Kesimpulan

Jadi bisa disimpulkan buku kas adalah sebuah buku untuk mencatat transaksi uang masuk dan keluar baik yang dilakukan secara tunai atau nontunai. Pembuatan buku kas ini bisa dilakukan dengan cara sederhana, sehingga bisa diterapkan untuk kamu yang baru memulai usaha atau memiliki usaha kecil.

Pembuatan buku kas ini bisa dilakukan dengan cara tulis tangan atau dengan software Excel di komputer. Pencatatan dilakukan secara teratur dan evaluasi secara berkala dapat membantu usaha kamu menerapkan pola keuangan yang sehat dan keputusan usaha bisa dilakukan lebih tepat. Selamat mencoba!