
Mendirikan perusahaan dagang adalah salah satu pilihan bagi kamu yang mau membuka usaha kecil dan menengah. Usaha jenis ini tidak memerlukan pabrik untuk produksi, tetapi lebih ke gudang untuk penyimpanan barang sebelum menjualnya kembali.
Pilihan menjadi perusahaan dagang juga beragam dan bisa disesuaikan dengan modal. Misalnya, jika memiliki modal cukup besar, kamu bisa mempertimbangkan mendirikan pusat grosir. Sedangkan dengan modal kecil, kamu bisa membuka toko kelontong sederhana dengan pilihan barang yang dijual.
Jika kamu mau memulai usaha dagang atau sudah menjalankannya, jangan lewatkan membuat laporan keuangan. Kamu bisa membuat laporan keuangan untuk perusahaan dagang secara sederhana. Meskipun omzet kamu belum besar, membuat laporan keuangan juga sudah perlu dipertimbangkan. Apalagi, jika usaha kamu berkembang, kamu akan kewalahan dengan urusan keuangan. Jika sudah terbiasa membuat laporan keuangan saat usaha kamu masih berskala kecil, kamu tidak tidak akan kesulitan lagi membuat laporan keuangan untuk usaha lebih besar.
Untuk membuat laporan keuangan perusahaan dagang, mari membedah dulu apa itu perusahaan dagang, kenapa memerlukan laporan keuangan, dan bagaimana membuat laporan keuangan perusahaan dagang yang mudah.
Pengertian Perusahaan Dagang

Perusahaan dagang adalah perusahaan yang melakukan kegiatan jual beli barang tanpa mengubah wujud dari barang tersebut. Perusahaan dagang yang mudah kamu temui seperti warung, toko kelontong, dan supermarket. Bisnis ekspor impor yang menjual barang kepada konsumen juga termasuk dalam perusahaan dagang.
Perusahaan dagang biasanya tidak memiliki pabrik untuk produksi. Tetapi membutuhkan gudang tempat penyimpanan dan jaringan distribusi untuk melakukan penjualan.
Jadi, yg bisa membuat laporan keuangan perusahaan dagang antara lain distributor, agen tunggal, pengecer, toko swalayan, toko serba ada, hingga pusat dagang grosir.
Laporan Keuangan untuk Perusahaan Dagang
Laporan keuangan adalah penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu perusahaan. Menyusun laporan keuangan artinya mendokumentasikan mengenai kinerja keuangan dan mengkomunikasikannya kepada pihak yang membutuhkan laporan keuangan.
Laporan keuangan diperlukan untuk keperluan internal dan eksternal. Untuk internal, biasanya laporan keuangan digunakan oleh pimpinan atau manajemen untuk melihat kondisi keuangan dan mengambil keputusan usaha yang tepat. Sedangkan pihak luar yang membutuhkan laporan keuangan, misalnya bank, yang harus melihat kondisi keuangan perusahaan sebelum menyetujui permohonan kredit.
Laporan keuangan juga bisa digunakan sebagai pertimbangan untuk mengambil keputusan yang tepat ke depannya. Jika perusahaan merugi, kamu bisa mempertimbangkan untuk mendorong penjualan atau melakukan penghematan.
Demikian untuk perusahaan dagang, laporan keuangan juga diperlukan. Laporan keuangan yang diperlukan untuk perusahaan dagang antara lain neraca perusahaan, laba rugi, arus kas, laporan keuangan piutang, buku stok, serta buku pemesanan.
Baca juga:
Laporan Keuangan Perusahaan, Pengertian, Manfaat, dan Jenisnya
Contoh Laporan Keuangan Sederhana
Cara Membuat Laporan Keuangan di Excel
Jenis Laporan Keuangan untuk Perusahaan Dagang

1. Laporan Keuangan Neraca
Laporan keuangan neraca bertujuan mencatat kondisi aset perusahaan atau mencari jumlah aset. Ada dua cara yang bisa dilakukan untuk melihat kondisi aset sekarang.
- Menjumlahkan aset lancar dan aset tidak lancar
Secara mudahnya, aset lancar adalah aset yang mudah dicairkan ketika ada kebutuhan perusahaan. Misalnya kas tunai, deposito bank, serta piutang dagang. Sedangkan aset tidak lancar adalah aset yang cukup sulit dicairkan atau membutuhkan waktu cukup lama untuk menjualnya. Misalnya, aset tanah dan bangunan, uang muka pembelian aset tetap, investasi di produk saham atau obligasi.
- Dengan menjumlahkan liabilitas (utang) dan ekuitas (modal)
Cara lain menghitung aset adalah menghitung kewajiban utang ditambah modal yang kamu setorkan sebagai jumlah aset keseluruhan. Yang masuk dalam kewajiban antara lain utang bank, utang dari pihak ketiga, utang pembayaran sewa, biaya yang masih harus dibayar, sampai uang muka pelanggan. Sedangkan yang termasuk ekuitas yaitu uang yang kamu setorkan untuk menjalankan usaha ini tetapi bukan dari utang.
Nantinya, total aset harus memiliki nilai yang sama dengan penggabungan utang dan modal.
Contoh Laporan Keuangan Neraca dengan skema skontro.
2. Laporan Laba Rugi
Dari laporan keuangan laba rugi ini, kamu bisa mengetahui apakah perusahaan kamu sedang untung atau rugi. Laporan keuangan laba rugi akan memperlihatkan keuntungan yang kamu dapatkan.
Cara menghitung laba rugi:
- Mendapatkan penjualan atau pendapatan bersih. Untuk mendapatkannya, kamu bisa mengumpulkan semua angka penjualan lalu dikurangi modal atau harga pokok penjualan (HPP), serta retur barang. Nanti, kamu akan mendapatkan angka Laba Kotor
- Menghitung semua beban. Beban ada beberapa sumbernya. Misalnya, beban operasional, beban umum dan administrasi misalnya terkait gaji dan biaya sewa tempat. Dari sini, kamu akan mendapatkan total beban.
- Menghitung beban pajak. Jika kamu menjalankan usaha dengan omzet di atas Rp 500 juta per tahun atau jika dirata-rata Rp 41,67 juta per bulan, maka kamu sudah harus memenuhi ketentuan pajak dan melaporkannya.
Jika pendapatan kamu bisa menutupi beban, maka bisa dibilang usaha kamu sudah mencetak untung. Tetapi, jika pendapatan kamu lebih kecil daripada beban, maka usaha kamu sedang tekor atau rugi. Kamu bisa mengambil keputusan untuk memperbaiki penjualan atau membereskan masalah pengeluaran setelah melihat laporan keuangan laba rugi ini.
Kamu bisa membuat laporan laba rugi ini dalam periode bulanan, tiga bulanan, enam bulanan, tahunan. Bandingkan dengan periode sebelumnya untuk mendapatkan gambaran keuntungan atau kerugian usaha kamu dari periode ke periode.
Contoh Laporan Keuangan Laba-Rugi
3. Laporan Keuangan Arus Kas
Laporan keuangan ini menggambarkan aliran uang masuk atau keluar di perusahaan. Laporan ini memperlihatkan kondisi penjualan, operasional, dan kesehatan perputaran uang. Arus kas harus dipertahankan tetap positif untuk menjaga kelangsungan usaha. Komponen dalam arus kas di laporan keuangan yaitu:
- Arus kas dari aktivitas operasi. Ini adalah ketersediaan kas dari aktivitas operasional. Yang masuk dalam penerimaan misalnya, pembayaran dari pelanggan, piutang pelanggan yang belum dibayarkan. Sedangkan pengurangnya yaitu pengeluaran gaji karyawan, pembayaran kepada pemasok.
- Arus kas dari aktivitas investasi. Ini adalah ketersediaan kas dari aktivitas investasi. Misalnya kamu mendapatkan bunga dari deposito perbankan.
- Arus kas dari aktivitas pendanaan. Ini adalah ketersediaan kas dari pemberi dana lain. Misalnya, kamu mendapatkan pinjaman dari bank. Sebagai pengurangnya, kamu juga harus membayar pinjaman ini dan bunganya setiap bulan.
Contoh Laporan Keuangan Arus Kas
4. Laporan keuangan Piutang Usaha
Dalam menjalankan usaha dagang yang langsung berhadapan dengan konsumen atau toko berskala lebih kecil, piutang tidak terelakkan. Pembelian dengan piutang dan jatuh tempo dapat membantu penjualan meskipun konsumen belum punya uang untuk pembayaran. Tapi perlu diingat, piutang usaha juga membawa risiko macet. Kamu harus menyiapkan mekanisme yang jelas untuk menetapkan jatuh tempo pembayaran oleh pelanggan, sehingga pembayaran tidak berlarut-larut. Piutang yang macet dapat membuat arus kas juga macet dan perusahaan kamu kesulitan mengumpulkan uang modal kembali.
Contoh Laporan Keuangan Piutang Usaha
5. Buku Stok dan Pemesanan
Dalam menjalankan usaha dagang, kamu juga perlu buku stok dan buku pemesanan. Kedua buku ini tak mencerminkan secara langsung laba atau rugi perusahaan. Tetapi, pembukuan stok dan pemesanan dapat membantu kamu melihat arus barang. Pengelolaan arus barang yang tidak baik akan menyebabkan salah perhitungan dalam penjualan selanjutnya. Selain itu, stok termasuk dalam barang mudah hilang dan rusak. Pembukuan stok barang juga membantu kamu mengawasi dari penyelewengan akan barang stok perusahaan.
Contoh buku stok dan pemesanan
Kesimpulan
Perusahaan dagang baik kecil maupun besar membutuhkan laporan keuangan. Kamu bisa membuatnya sendiri dengan sederhana. Laporan keuangan membawa banyak manfaat untuk perusahaan dagang yang kamu jalankan. Untuk internal, kamu bisa menggunakan laporan keuangan untuk melihat kondisi riil kesehatan usaha.
Dengan mempertimbangkan kinerja perusahaan, kamu bisa mengambil keputusan yang tepat untuk perusahaan. Kamu juga bisa menggunakan laporan keuangan ini untuk memperlihatkan kondisi keuangan kepada pihak eksternal, terutama saat mencari sumber pendanaan baru dari bank. Selamat mencoba!