Contoh Pembukuan Penjualan Baju yang Bisa Bikin Tokomu Makin Maju

Contoh pembukuan penjualan baju agar tokomu makin maju (Foto:123rf.com)
Contoh pembukuan penjualan baju agar tokomu makin maju (Foto:123rf.com)

Bisnis baju atau fashion memang tidak ada matinya. Walau penuh tantangan, seperti perubahan tren fashion, permintaan pembeli, dan stok barang yang melimpah, namun bisnis ini akan tetap bertahan. Selain pemasaran yang baik, salah satu faktor yang bisa membuat toko baju bisa semakin maju adalah pengelolaan keuangan. Nah, pengelolaan keuangan toko tidak bisa terlepas dari catatan atau pembukuan penjualan. 

Untuk kamu yang saat ini sedang berjuang mengelola bisnis toko baju baik toko online maupun offline, jangan cemas, kamu bisa melihat contoh pembukuan penjualan baju di bawah ini. Dengan menerapkan pembukuan yang baik dan rapih, yakinlah bahwa masa depan lebih baik ada di depanmu. 

3 hal yang perlu diperhatikan dalam pembukuan toko baju

Yang perlu diperhatikan dalam pembukuan toko baju
Yang perlu diperhatikan dalam pembukuan toko baju

 

Pembukuan adalah pencatatan jurnal keuangan usaha yang dilakukan secara teratur dan runtut. Catatan transaksi keuangan akan membantu dalam menjalankan usaha dan mengambil keputusan bisnis yang kamu jalankan. Apalagi dengan persaingan bisnis yang semakin ketat, seiring dengan makin banyaknya orang yang menjalankan toko baju atau fashion, arus keuangan harus bisa dijaga dengan baik. 

Agar pengelolaan keuangan berjalan baik, hal penting yang perlu kamu perhatikan antara lain:

1. Jumlah persediaan barang

Persediaan barang bak pedang bermata dua dalam usaha toko baju. Jumlah persediaan atau stok yang terlalu banyak bisa membuat kamu merugi, namun di sisi lain tanpa ada stok yang mencukupi, juga bisa membuat potensi keuntungan penjualan kamu mengecil. Oleh karena itu akan lebih baik jika kamu rutin melihat kondisi gudang kamu dan menghitung berapa jumlah dan harga yang akan dijual.

Seperti dikatakan di atas, persediaan barang yang cukup akan menguntungkan karena menunjukkan ke konsumen bahwa toko kamu sangat lengkap. Stok yang mencukupi juga bisa berpotensi memberikan keuntungan lebih besar jika kemudian perputarannya cukup cepat. Bayangkan saja jika ada pembeli mencari baju warna hijau, tapi kamu hanya memiliki stok putih. Pembelian bisa batal jika konsumen itu bersikeras tidak mau mengubah pilihan warnanya.

Namun di sisi lain, pergantian tren fashion yang cepat bisa membuat persediaan barang kamu sulit terjual dan perputaran kas seret. Jika persediaan tersendat, perputaran modal juga semakin tipis. Jika begitu bisa jadi kamu harus memberikan diskon sampai 20%-50% agar pembeli memilih baju yang sudah tidak ngetren lagi.

Baju yang perputarannya pelan sebenarnya juga bisa kamu manfaatkan untuk promo marketing. Kamu bisa memakai persediaan yang berlebih untuk promosi, hadiah, atau giveaway melalui media sosial sehingga toko kamu akan semakin dikenal. Namun ingat, pemilihan barang persediaan atau stok yang tepat hanya bisa dilakukan jika kamu membuat pembukuan atau jurnal persediaan barang.  

2. Piutang usaha

Menjalankan bisnis, seperti toko baju akan membuat kamu menemukan banyak hal. Salah satunya adalah banyaknya orang yang ingin membeli baju dengan mencicil. Ada juga pelanggan yang ingin membeli baju untuk diual kembali, namun dengan menunda pembayaran sampai 90 hari. Atau juga pelanggan yang berhutang tapi enggan membayar. Semua drama ini akan kamu alami dalam berbisnis.

Sebenarnya utang tidaklah hal yang buruk, apalagi jika dengan cara mencicil, makin banyak pelanggan yang datang dan membeli baju. Yang paling penting adalah bagaimana utang pelanggan bisa diselesaikan dengan baik, tanpa timbul gejolak. Jika tidak dilunasi, piutang usaha ini bisa menjeratmu.

Itulah sebabnya kamu butuh buku piutang untuk mencatat tagihan yang perlu dilakukan, bukti pembelian, dan jatuh tempo pembayaran. Semakin baik dan rinci catatan utang dan piutang, akan semakin mudah kamu dalam menagih dan menyelesaikan setiap pembayaran. 

3. Pengawasan transaksi keuangan

Sebagai pemilik usaha, kamu juga harus memperhatikan catatan pengeluaran dan pemasukan setiap harinya. Hal ini dapat memberikan kamu gambaran mengenai kondisi keuangan usaha.

Nah, untuk menjalankan usaha berjualan baju atau fashion, kamu membutuhkan pembukuan yang detail. Pembukuan ini akan membantu kamu mengawasi transaksi keuangan yang sudah terjadi dan mengambil keputusan terbaik ke depannya.

Pembukuan keuangan toko baju yang diperlukan

Pembukuan keuangan toko baju yang dibutuhkan
Pembukuan keuangan toko baju yang dibutuhkan

 

Untuk kamu yang menjalankan toko baju, ada beberapa catatan atau pembukuan yang perlu kamu siapkan. Jangan lupa, lakukan rekapitulasi dalam periode tertentu, semisal di akhir bulan untuk melihat transaksi uang masuk dan keluar yang terjadi.

1. Buku pemesanan

Buku pemesanan berfungsi mencatat pesanan dari pelanggan dan jumlahnya. Cara membuatnya cukup sederhana.

Kolom yang penting dibuat antara lain:

-          Tanggal transaksi

-          Nama pelanggan

-          Nomor order

-          Jumlah pesanan

-          Tanggal transaksi dibayarkan

-          Nilai yang dibayarkan pelanggan

-          Resi pengiriman

2. Buku pengeluaran

Buku ini berfungsi mencatat semua pengeluaran terkait usaha kamu. Misalnya, pembelian barang modal dan biaya operasional.

Kolom-kolom dalam buku pengeluaran bisa diisi:

-          Tanggal transaksi

-          Keterangan uang keluar

-          Jumlah barang atau jumlah transaksi

-          Nilai yang dibayarkan dalam transaksi

3. Buku pemasukan

Buku pemasukan berfungsi mencatat semua uang yang masuk terkait usaha kamu. Penjualan baju mungkin merupakan menjadi sumber terbesar dalam buku pemasukan ini. Tapi, kamu mungkin perlu mencatat pemasukan dari sumber lainnya. Misalnya, komisi penjualan atau komisi konsinyasi. Catatlah transaksi pemasukan ini segera setelah terjadi transaksi.

3. Buku piutang usaha

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, banyak orang mencicil pembayaran dalam pembelian baju. Buku ini diperlukan agar kamu bisa mengingat kapan pembayaran harus dilakukan dan berapa sisa piutang dari pelanggan kamu.

Kamu bisa menyatukan semua pembayaran piutang yang terjadi hari itu, atau mengelompokkan pencatatan berdasarkan nama pelanggan yang menjadi debitur.

Kolom dalam buku yang dikelompokkan memuat:

-          Nama Pelanggan

-          Tanggal transaksi utang dan tanggal pembayaran cicilan

-          Nilai barang keseluruhan

-          Nominal pembayaran

Sebaliknya, kamu juga bisa membuat kartu piutang untuk pelanggan kamu. Isi dari kartu piutang ini sama seperti pembukuan piutang yang juga perlu diparaf atau disahkan saat terjadi transaksi.

4. Buku persediaan barang 

Buku ini berfungsi mencatat seluruh persediaan barang modal. Kamu bisa mengetahui sisa stok dari pembukuan ini. Dengan begitu kamu bisa merencanakan pengeluaran dengan lebih efisien.

Selain itu, kamu juga bisa melakukan pemeriksaan jika sisa stok barang ternyata berbeda dengan jumlah barang yang tersedia. Buatlah label untuk barang-barang yang kamu jual. Misalnya J=jeans. G=gamis. K=Kemeja. Selain memudahkan pencatatan, pemberian kode atau label juga membantu kamu dalam menata stok di gudang.

Kolom yang diperlukan dalam buku stok antara lain:

-          Tanggal pembelian stok baru

-          Jenis barang

-          Kode barang

-          Jumlah barang

-          Jumlah stok lama

-          Stok keluar

-          Jumlah Stok terakhir

Cara menghitung untung dan rugi

Menghitung untung rugi toko baju
Menghitung untung rugi toko baju

 

Setelah menghitung pemasukan dan pengeluaran, kamu bisa menghitung apakah usaha yang kamu jalankan untung atau merugi. Rumus yang digunakan: Keuntungan = Total Pemasukan – Total Pengeluaran

Jika pemasukan lebih besar daripada pengeluaran, maka usaha kamu mencatatkan untung. Sebaliknya, jika pengeluaran lebih besar dan kamu malah menombok, maka usaha kamu tengah merugi.

Pembukuan laba-rugi ini pada akhirnya bisa membantu kamu membuat keputusan bisnis ke depan, apakah menambah koleksi fashion yang sedang tren saat ini, atau menahan pengeluaran dan memaksimalkan penjualan barang yang sudah ada.

Contoh pembukuan penjualan toko baju

Contoh pembukuan penjualan toko baju
Contoh pembukuan penjualan toko baju

 

Contoh pembukuan piutang penjualan toko baju

Dalam pembukuan ini piutang penjualan, diperlukan kolom debit dan kredit. Nilai keduanya haruslah seimbang. Jika penjualan dilakukan dengan cara utang, maka debit adalah piutang, sedangkan kredit adalah pendapatan kamu.

Contoh buku piutang toko baju
Contoh buku piutang toko baju
 

Kesimpulan

Dalam menjalankan usaha toko baju, kamu perlu memperhatikan banyak hal. Membuat pembukuan yang teratur dan dievaluasi secara berkala dapat membantu kamu menjalankan usaha kamu. Dengan pembukuan yang baik, kamu juga bisa menilai kondisi keuangan usaha kamu serta membuat keputusan terbaik untuk usaha kamu.