
Membuka usaha toko adalah salah satu pilihan bagi kamu yang mau membuka usaha kecil dan menengah. Usaha jenis ini tidak memerlukan pabrik untuk produksi, tetapi lebih ke gudang untuk penyimpanan barang sebelum menjualnya kembali.
Beberapa jenis toko yang biasa menjadi pilihan adalah toko kelontong, toko fashion, atau toko penjualan barang-barang plastik, toko mainan anak, hingga toko spare part dan aksesoris kendaraan bermotor. Pilihan menjadi perusahaan dagang juga beragam dan bisa disesuaikan dengan modal.
Misalnya, jika memiliki modal cukup besar, kamu bisa mempertimbangkan mendirikan toko grosir. Sedangkan dengan modal lebih kecil, kamu bisa membuka toko kelontong sederhana dengan pilihan barang yang dijual.
Banyak pemilik toko menjalankan usahanya sendiri, terutama di awal membuka usaha. Kamu mungkin harus menjalankan pencarian produk, pemasaran, penjualan, hingga mengurus barang retur sendirian. Kesibukan ini membuat pemilik toko biasanya melewatkan membuat laporan keuangan.
Padahal, membuat laporan keuangan dapat membantu usaha kamu berkembang dengan baik. Kamu cukup membuat laporan keuangan sederhana untuk menilai kinerja toko kamu secara lebih akurat. Untuk membuat laporan keuangan toko, simak dulu, kenapa kamu perlu membuat laporan keuangan dan bagaimana contohnya.
Kenapa kamu harus membuat laporan keuangan?

1. Laporan keuangan menunjukkan kondisi usaha.
Penyajian laporan penjualan memperlihatkan kondisi keuangan toko. Kamu bisa menjawab sejumlah pertanyaan ini:
- Apakah penjualan sudah sesuai target?
- Apakah toko kamu untung atau rugi?
- Apakah aset kamu bertambah?
- Apakah kamu bisa menambah modal untuk toko?
- Apakah kamu bisa jenis usaha lain di toko untuk menambah uang masuk?
2. Menjadi bahan evaluasi
Kamu bisa menggunakan pencatatan harian toko untuk lebih cepat mengevaluasi kondisi keuangan perusahaan. Jika ada penjualan yang tidak seperti biasanya, kamu bisa segera mengatasinya. Dengan begitu, kamu juga bisa mengantisipasi kerugian agar tidak jatuh lebih dalam.
3. Sebagai dasar pembuatan keputusan penting
Setelah melihat performa keuangan toko, kamu bisa menganalisa dan membuat keputusan penting bagi toko. Semisal toko mengalami penurunan keuntungan, maka kamu bisa mempertimbangkan strategi yang bisa digunakan untuk mendorong angka penjualan. Jika kesulitan meningkatkan penjualan, kamu bisa memilih untuk menekan pengeluaran atau melakukan efisiensi.
4. Mendorong produktivitas
Dengan melihat laporan keuangan, kamu dapat melihat seberapa produktif toko kamu berjalan. Selanjutnya, kamu dapat mengatur strategi bisnis selanjutnya yang berujung pada peningkatan produktivitas.
5. Mengawasi kecurangan keuangan
Menelusuri pendapatan dan pengeluaran adalah salah satu proses penting dalam pembuatan laporan keuangan. Kamu bisa menelusuri dari mana asal pendapatan dan ke mana tujuan pengeluaran. Pengawasan ini menghindari pengeluaran fiktif atau hilangnya pemasukan toko.
6. Transparansi keuangan toko
Laporan keuangan tidak hanya digunakan untuk keperluan internal saja, loh. Banyak pihak eksternal yang membutuhkan laporan keuangan kamu untuk menentukan keputusan. Salah satunya adalah bank. Jika kamu membutuhkan pinjaman modal dari bank, bank akan meminta laporan keuangan tokomu sebelum membuat keputusan pemberian pinjaman. Laporan keuangan juga bisa kamu sertakan saat memperlihatkan kondisi keuangan toko kepada calon pemberi dana lain.
Bagaimana menyiapkan laporan keuangan?

- Laporan keuangan harus dibuat berkala misalnya dalam periode 1 bulan, 3 bulan, atau 12 bulan. Laporan keuangan sebaiknya dibandingkan dengan periode sebelumnya. Misalnya, periode Bulan Maret harus dibandingkan dengan Bulan Februari untuk melihat perkembangan setiap bulannya.
- Mengumpulkan bukti atau dokumen transaksi keuangan toko
Semua bukti atau dokumen transaksi harus disimpan. Baik itu nota penjualan, nota pengeluaran, kuitansi, invoice, atau struk transfer di bank. Setiap dokumen ini menjadi bukti saat catatan keuangan ditelusuri kembali.
- Melakukan pencatatan atau pembukuan
Setiap transaksi keuangan di toko harus dicatat, baik setiap transaksi atau setiap hari. Pembukuan setiap hari ini akan dikelompokkan, dihitung, dan dikumpulkan dalam laporan keuangan. Jadi, pastikan pencatatan harian dilakukan secara akurat tanpa terlewat.
Apa saja bagian dari laporan keuangan?
Laporan keuangan secara garis besar terdiri dari lima bagian. Kelima bagian ini akan menunjukkan kondisi bisnis, aset, arus kas perusahaan, stok dan inventori, serta catatan-catatan penting untuk memperjelas laporan keuangan. Yuk, kita bahas satu persatu.
1. Laporan keuangan neraca
Laporan keuangan neraca bertujuan mencatat kondisi aset perusahaan atau mencari jumlah aset. Dari laporan neraca kamu bisa melihat apakah aset kamu bertambah atau berkurang. Ada sejumlah komponen yang masuk dalam neraca, yaitu:
- Aset lancar
Secara mudahnya, aset lancar adalah aset yang mudah dicairkan ketika ada kebutuhan perusahaan. Misalnya kas tunai, deposito bank, serta piutang dagang.
- Aset tidak lancar
Aset tidak lancar adalah aset yang cukup sulit dicairkan atau membutuhkan waktu cukup lama untuk menjualnya. Misalnya, aset tanah dan bangunan, uang muka pembelian aset tetap, investasi di produk saham atau obligasi.
*Jumlah dari aset lancar dan aset tidak lancar ini akan menghasilkan total nilai aset.
- Liabilitas (utang)
Utang kerap dipandang buruk. Tetapi dalam usaha, utang seringkali membantu dalam mendapatkan modal. Karena itu, utang menjadi bagian dari aset. Dalam mencari utang, kamu harus memastikan dalam membayar cicilannya setiap bulan atau saat jatuh tempo. Yang masuk dalam kewajiban antara lain utang bank, utang dari pihak ketiga, utang pembayaran sewa, biaya yang masih harus dibayar, sampai uang muka pelanggan.
- Ekuitas (modal)
Ekuitas adalah uang yang kamu setorkan untuk menjalankan usaha ini tetapi bukan dari utang. Bisa dibilang, ekuitaas adalah modal yang disetorkan baik oleh kamu atau mitra pendiri toko. Nah, jika toko kamu untung besar, kamu juga bisa menyimpan sebagian dari untung ini untuk kembali menjadi modal. Dengan demikian, modal toko menjadi lebih besar dari sebelumnya.
*Jumlah dari liabilitas dan ekuitas ini akan menjadi total nilai aset. Jumlahnya, harus sama dengan penjumlahan aset lancar dan aset tidak lancar.
Berikut contoh dari laporan neraca:
2. Laporan laba rugi
Inti dari laporan laba rugi ini adalah mengetahui apakah toko kamu untung atau rugi dengan cara melihat pendapatan dan pengeluaran keseluruhan.
Jika pendapatan toko bisa menutupi beban, maka bisa dibilang usaha kamu sudah mencetak untung. Tetapi, jika pendapatan lebih kecil daripada beban, maka usaha kamu sedang tekor atau rugi. Kamu bisa mengambil keputusan untuk memperbaiki penjualan atau membereskan masalah pengeluaran setelah melihat laporan keuangan laba rugi ini.
Laporan keuangan laba-rugi ini yang akan membantu membuat keputusan mengenai langkah pengembangan usaha ke depan. Jika kamu mengalami rugi, maka kamu bisa menyiapkan strategi mendorong angka penjualan lebih tinggi atau menghemat pengeluaran (efisiensi).
Kamu bisa membuat laporan laba rugi ini dalam periode bulanan, tiga bulanan, enam bulanan, tahunan. Bandingkan dengan periode sebelumnya untuk mendapatkan gambaran keuntungan atau kerugian usaha kamu dari periode ke periode.
Sebagai catatan, jangan lupakan soal pajak. Jika usaha kamu menghasilkan omzet di bawah Rp 500 juta per tahun, atau kasarnya, Rp 41,67 juta per bulan, maka masih bebas dari pajak. Tetapi, setiap pebisnis pasti ingin usahanya terus berkembang. Semakin besar usaha, maka kamu juga harus semakin sadar sebagai Wajib Pajak.
Contoh laporan laba rugi:
3. Laporan Keuangan arus kas
Laporan keuangan ini menggambarkan aliran uang masuk atau keluar di perusahaan. Arus kas harus dipertahankan tetap positif untuk menjaga kelangsungan usaha. Komponen dalam arus kas di laporan keuangan yaitu:
- Arus kas dari aktivitas operasi. Ini adalah ketersediaan kas dari aktivitas operasional toko. Yang masuk dalam penerimaan misalnya, pembayaran dari pelanggan, piutang pelanggan yang belum dibayarkan. Sedangkan pengurangnya yaitu pengeluaran gaji karyawan, pembayaran kepada pemasok.
- Arus kas dari aktivitas investasi. Ini adalah ketersediaan kas dari aktivitas investasi. Misalnya deposito atas nama toko mendapatkan bunga dari perbankan.
- Arus kas dari aktivitas pendanaan. Ini adalah ketersediaan kas dari pemberi dana lain. Misalnya, kamu mendapatkan pinjaman dari bank. Sebagai pengurangnya, kamu juga harus membayar pinjaman ini dan bunganya setiap bulan.
Contoh laporan keuangan arus kas:
4. Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal sebenarnya untuk menggambarkan ekuitas atau modal yang disuntikkan untuk membangun dan menggerakkan usaha. Hanya saja, laporan ini memperlihatkan lebih jelas mengenai permodalan dan transaksi apa saja yang pernah dilakukan untuk memperkuat modal. Komponen yang umumnya ada dalam laporan keuangan Perubahan Modal yaitu modal yang disetor, pendapatan pasif yang dijadikan modal, serta laba tahun lalu yang ditahan masuk sebagai modal.
Contoh laporan perubahan modal:
5. Catatan atas laporan keuangan
Laporan keuangan juga harus disertai dengan catatan-catatan. Ini memudahkan kamu menelusuri asal muasal bukti pencatatan keuangan. Kamu bisa membuat tambahan kolom di tabel laporan keuangan untuk mencantumkan nomor penjelasan.
Catatan dari laporan keuangan ini terdiri dari:
- Penjelasan umum, antara lain tentang pendirian toko, pemilik toko.
- Penjelasan detail mengenai aset, liabilitas, ekuitas toko.
- Penjelasan mengenai utang, piutang usaha, serta pajak.
- Penjelasan mengenai sumber penjualan toko.
- Penjelasan mengenai risiko yang bisa mengenai perusahaan, misalnya dari kenaikan bunga, pembayaran utang.
Kesimpulan
Demikian cara menyusun laporan keuangan secara sederhana dan contohnya lengkap. Kamu bisa melihat laporan keuangan dari perusahaan besar sebagai acuan karena sudah sesuai standar Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), lalu menyesuaikan dengan toko kamu. semakin besar tokomu, akan semakin banyak komponen yang harus dicatat. Karena itu, ada baiknya kamu mulai membiasakan membuat laporan keuangan sejak sekarang.