
Warung sembako menjadi usaha minim risiko. Tidak heran, dimanapun berada, warung sembako banyak ditemukan. Tidak hanya karena modalnya terjangkau, pasar warung sembako juga stabil. Tidak hanya di kota-kota besar, warung sembako juga banyak ditemukan di wilayah pedesaan.
Sebagai sebuah usaha, warung sembako tidak hanya sebuah mata pencaharian, namun juga memiliki nilai sosial. Nah, agar bisnis tetap jalan catatan keuangan harus tetap dilakukan. Simak cara membuat pembukuan warung sembako yang bisa kamu lakukan dengan mudah berikut ini.
Keuntungan membuka warung sembako
Sembako adalah singkatan dari sembilan bahan pokok. Barang yang dijual warung sembako antara lain, beras, minyak goreng, sayur dan buah, gula, garam beryodium, daging sapi, susu, telur, dan gas elpiji. Karena jualan bahan pokok maka warung sembako selalu dicari oleh banyak orang dan tak mengenal musim. Inilah sebabnya usaha ini dapat memberi keuntungan yang berkelanjutan.
Bisa kita lihat, ada berbagai keuntungan membuka warung sembako.
- Kebutuhan modal fleksibel
- Stok mudah didapatkan
- Perlengkapan sederhana dan mudah didapatkan
- Ketersediaan tempat fleksibel, dapat di rumah sendiri
- Barang sembako merupakan barang kebutuhan masyarakat
- Perhitungan keuntungan jelas
- Dapat berjalan sepanjang tahun dan tidak bersifat musiman
Namun begitu tetap ada risiko dalam menjalankan usaha. Untuk warung sembako, risikonya adalah persaingan dengan warung sembako lain yang letaknya berdekatan, kenaikan harga barang, sampai pelanggan yang kerap berutang.
Risiko-risiko tersebut jika bisa diatasi dan dapat dikelola dengan baik, usaha warung sembako dapat memberi keuntungan yang besar. Tak sedikit, warung-warung sembako berkembang menjadi warung lebih besar atau grosir. Karena itulah diperlukan pembukuan keuangan untuk warung sembako.
Pembukuan keuangan warung sembako diperlukan karena perputaran barang di bisnis ini cukup cepat dan melibatkan banyak pembeli dan transaksi. Dengan begitu kamu harus teliti melihat perputaran uang, dan menghitung laba-rugi warung sembako kamu.
Cara membuat pembukuan warung sembako

Pembukuan warung sembako dapat dilakukan dengan mudah. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memulainya. Simak sejumlah cara pembukuan warung yang bisa kamu lakukan berikut ini.
1. Membuat catatan stok barang
Hal penting dalam pembukuan warung adalah catatan stok barang. Dengan catatan ini, kamu bisa melihat jumlah barang yang sudah keluar, barang yang masuk, dan barang masih ada.
Membuat buku stok barang membantu kamu melihat barang yang paling laris atau banyak terjual. Sebaliknya, dapat juga melihat barang yang perputaran barangnya cukup lambat alias jarang dibeli.
Dengan begitu, kamu bisa mengetahui, mana barang yang sudah perlu dibeli kembali sebagai stok, mana yang belum perlu dibeli lebih banyak, dan mana yang perlu dikembalikan.
Stok di warung sembako juga termasuk yang gampang hilang atau rusak. Dengan catatan stok ini, kamu bisa mengawasi mana barang yang rusak dan tidak bisa dijual. Selain itu, menghindari dari kecurangan atau kesalahan yang dilakukan pihak dalam atau supplier.
Semakin laris warung sembako kamu, semakin banyak catatan kamu mengenai perputaran barang di buku stok ini.
2. Membuat catatan pengeluaran warung sembako
Pencatatan pengeluaran warung sembako juga penting. Pengeluaran terkait warung ini dicatatkan setiap harinya di buku khusus.
Dalam buku ini, kamu bisa mencantumkan tanggal transaksi, keterangan barang, pembelian dari siapa atau toko grosir tertentu, berapa banyak jumlah penjualan, dan berapa nilai pengeluarannya. Jangan lupa, biaya operasional seperti biaya listrik, transportasi, dan pengeluaran lainnya dicatatkan di buku ini.
Pembukuan warung ini sebaiknya dibuat secara teratur dan rinci agar bisa dilihat atau dievaluasi di kemudian hari. Dengan begitu maka buku pengeluaran bisa memberikan informasi mengenai besaran uang yang keluar untuk warung dalam periode tertentu.
Dengan gambaran yang lebih akurat, kamu bisa menentukan apakah mau melakukan pengeluaran dengan jumlah yang sama atau melakukan efisiensi di pos pengeluaran tertentu. Buku ini juga bisa memberikan gambaran apakah usaha kamu untung atau rugi.
Contoh buku pengeluaran warung sembako

3. Membuat catatan pemasukan warung sembako
Buku ini memuat laporan uang masuk terkait usaha warung sembako kamu. Pemasukan ini dicatatkan dengan rapi dan teratur, setiap harinya agar dapat dievaluasi di akhir periode.
Keterangan yang bisa kamu cantumkan dalam pembukuan warung ini antara lain, tanggal transaksi, jenis barang yang terjual, jumlah uang yang diterima dari pembeli. Kamu juga bisa memasukkan piutang atau transaksi barang yang belum dibayarkan oleh pembeli.
Seperti buku pengeluaran, dengan buku ini, kamu bisa mendapat informasi mengenai barang apa yang terjual lebih cepat, mana barang yang cukup lama keluar dari stok. Jangan lupa, setiap akhir periode kamu bisa mengecek kembali total pemasukan warung sembako kamu. Akhir periode ini bisa dilakukan akhir minggu, bulan, atau periode lebih panjang.
Tujuan menghitung kembali total pemasukan ini agar bisa disesuaikan dengan jumlah uang yang diterima. Jika ada selisih, kamu bisa menelusuri kembali penyebabnya. Buku ini juga menjadi pengingat untuk memisahkan hasil penghasilan warung dengan uang pribadi.
Contoh buku pemasukan warung sembako

4. Mencatat untung dan rugi warung sembako

Cara pembukuan warung sembako yang penting lagi adalah membuat buku untung dan rugi. Kesimpulan untung atau rugi bisa didapatkan setelah kamu melihat transaksi pengeluaran dan pemasukan dalam periode tertentu, seperti mingguan, bulanan, atau periode lebih panjang lagi.
Cara membuat buku untuk rugi ini cukup mudah. Kami tinggal mengurangi total pemasukan dan pengeluaran. Jika pemasukan lebih besar daripada pengeluaran, kamu bisa menyebut usaha warung sembako yang kamu jalankan untung. Sebaliknya, jika pemasukan lebih kecil daripada pengeluaran, maka warung kamu mencatat rugi.
Dengan buku ini, kamu bisa melacak kembali penyebab kamu untung atau rugi. Jika kamu untung, maka kamu bisa menjalankan cara yang sama atau mencari cara lain untuk memaksimalkan untung.
Jika kamu mencatatkan kerugian, maka dengan buku ini kamu bisa melacak asal muasal kamu merugi. Misalnya, pengeluaran terhadap barang yang tidak begitu laris, sehingga pemasukan tidak maksimal.
Baca juga:
Contoh Pembukuan Reseller yang Bakal Membuat Bisnismu Makin Santer
5 Contoh Pembukuan Keuangan, Lengkap dengan Cara Membuatnya
6 Cara Membuat Pembukuan Keuangan Usaha
5. Membuat catatan inventaris barang
Menjalankan usaha bukan hanya soal transaksi uang dan arus keluar-masuk barang. Ada juga barang-barang milik warung, berupa perlengkapan dan peralatan yang dapat menunjang usaha seperti rak etalase toko, laptop, alat tulis kantor.
Cantumkan juga apakah barang tersebut didapatkan dengan cara dibeli atau hibah. Pencatatan ini dapat menjaga aset perusahaan dalam pengawasan. Yang perlu dicantumkan dalam Buku inventaris barang antara lain, barang milik perusahaan, jumlah barang, kondisi barang, asal muasal barang (pembelian, hibah, dsb).
Kesimpulan
Cara membuat pembukuan warung sembako tidaklah sulit karena bisa dilakukan dengan sederhana, sehingga mudah dibaca dan dipahami. Yang pasti membuat pembukuan warung tidak bisa disepelekan walau nilai jual barang relatif kecil. Ada banyak manfaat membuat pembukuan warung, seperti mencatat transaksi, memantau perputaran barang, melihat pemasukan dan pengeluaran, serta mengevaluasi untung-rugi usaha kamu.
Selamat mencoba!