
Pebisnis pemula kerap mengabaikan pembukuan keuangan usaha. Biasanya hal itu terjadi karena mereka lebih fokus pada pembangunan branding, promosi, pemasaran, dan penjualan. Padahal, pembukuan keuangan bisa membantu bisnis lebih tertata dan berkembang lebih baik. Selain tidak mengetahui cara membuat pembukuan keuangan usaha, banyak dari mereka yang tidak tahu apa itu pembukuan keuangan dan keuntungan-keuntungannya.
Apa Itu Pembukuan Keuangan Usaha?
Pembukuan keuangan adalah upaya mencatat informasi transaksi keuangan yang sudah terjadi secara teratur. Dengan proses tersebut maka informasi terkait keuangan bisa tergambar dan bisa diamati kembali. Nantinya, setiap pembukuan keuangan akan ditutup dengan memperlihatkan hasil laba atau rugi. Penutupan pembukuan keuangan biasanya dilakukan setelah melewati periode tertentu, misalnya bulanan, tiga bulanan, enam bulanan, atau tahunan.
Di perusahaan besar, penghitungan tutup buku biasanya dilakukan oleh akuntan. Tetapi bagi pengusaha kecil atau pelaku usaha baru, bisa melakukannya sendiri. Jika kamu mengetahui cara membuat pembukuan keuangan sederhana dengan baik, maka kamu tidak memerlukan jasa akuntan yang mahal.
Apalagi cara membuat pembukuan keuangan bisa dilakukan manual atau dengan aplikasi komputer. Sebab saat ini sudah banyak yang menyediakan software pembukuan keuangan yang mudah dan ramah dengan pelaku usaha kecil. Agar semakin jelas, kamu juga perlu membaca keuntungan membuat pembukuan keuangan usaha di bawah ini.
Keuntungan Membuat Pembukuan Keuangan Usaha
Pebisnis yang sudah berjalan lama atau baru mulai perlu tahu keuntungan dan cara membuat pembukuan keuangan usaha. Sebab, setiap bisnis pasti membutuhkan pengeluaran keuangan yang cukup besar, sementara angka penjualan masih naik turun. Nah, dengan membuat pembukuan keuangan maka kamu dapat mengawasi uang masuk dan keluar atau arus kas. Dengan membuat pembukuan keuangan kamu juga bisa menyimpulkan, apakah usaha kamu untung apa rugi.
Keuntungan membuat pembukuan keuangan yang lain adalah kamu bisa menghindari penyelewengan dana baik oleh internal maupun eksternal. Kamu juga bisa melacak arus uang yang masuk dan keluar sehingga bisa membuat keputusan bisnis yang baik. Kamu bisa membuat keputusan bisnis secara cepat dan tepat, untuk mempertahankan atau mengembangkan usaha dengan melihat pembukuan keuangan.
Intinya semakin cepat kamu mengetahui cara membuat pembukuan keuangan dan menjalankannya, akan semakin cepat pula kamu memahami usaha yang sedang kamu jalani. Dengan membuat pembukuan keuangan, maka kamu akan mengetahui apakah kondisi bisnis saat ini lebih baik dari sebelumnya. Oleh karena itu, yuk ketahui cara membuat pembukuan keuangan usaha berikut ini.
Baca juga: Contoh Buku Kas Sederhana untuk Usaha Kecil
Cara Membuat Pembukuan Keuangan Sederhana

Setidaknya ada 6 cara membuat pembukuan keuangan secara sederhana. Setelah mengetahui cara-cara di bawah ini, diharapkan kamu bisa segera mempraktekkannya secara teratur dan konsisten sehingga manfaat atau keuntungan membuat pembukuan keuangan bisa kamu nikmati. Inilah 6 cara membuat pembukuan keuangan:
1. Membuat Buku Kas Keluar
Untuk catatan pengeluaran, buatlah buku khusus Kas Keluar. Catat pengeluaran dengan detail dan lakukan secara berkelanjutan untuk melihat arus uang keluar. Dengan membuat pembukuan keuangan Kas Keluar maka kamu bisa bisa melihat pengeluaran mana yang paling besar dan paling kecil, sehingga bisa diketahui pengeluaran yang perlu dikurangi atau ditambah. Dengan catatan ini kamu juga bisa melihat kemana dana uang mengalir keluar.
Uang keluar yang perlu dicatat antara lain:
- Pembelian bahan baku
- Pembelian barang modal
- Peralatan di tempat usaha
- Biaya operasional usaha sehari-hari
- Gaji karyawan
2. Mencatat Buku Kas Masuk
Pemasukan juga perlu dicatat dengan baik. Karena itu, kamu perlu pembukuan keuangan khusus dan terpisah yaitu Kas Masuk. Dengan memiliki Buku Kas Masuk, kamu bisa melihat dengan jelas penjualan yang telah terjadi dan produk mana saja yang paling laku dan memberikan keuntungan. Dengan begitu kamu bisa menghitung stok barang yang perlu ditambah dan dikurangi, termasuk marginnya.
Untuk pembukuan keuangan pemasukan ini, catatlah produk atau barang yang telah terjual per hari dan nilainya. Buku Kas Masuk ini juga bisa memperlihatkan tren permintaan terhadap produk usaha yang diminati.
Yang perlu dicantumkan dalam buku kas masuk antara lain:
- Jumlah pembeli
- Frekuensi pembelian
- Jumlah produk yang dibeli atau keluar.
- Uang masuk lain terkait usaha yang bukan berasal dari penjualan
- Piutang atau pembelian yang belum dibayarkan
Baca juga: Contoh Pembukuan Penjualan Sederhana untuk Bisnis UMKM
3. Membuat Buku Kas Utama
Buku kas utama merupakan penggabungan Kas Masuk dan Kas Keluar. Mengapa perlu membuat Buku Kas Utama setelah membuat Buku Kas Masuk dan Buku Kas Keluar? Sebab, menggabungkan pencatatan secara langsung tanpa memisahkan Kas Masuk dan Kas Keluar adalah kesalahan umum yang biasa dilakukan pelaku usaha baru.
Dengan menggabungkan uang kas masuk dan uang kas keluar secara langsung, akan membuatmu kewalahan. Proses pembukuan keuangan yang cukup sulit bisa memungkinkan ada yang terlewat. Sehingga, Buku Kas Masuk dan Buku Kas Keluar diperlukan sebelum membuat Buku Kas Utama.
Beberapa hal yang dicantumkan dalam Buku Kas Utama:
- Saldo yang ada dari bulan sebelumnya
- Penerimaan (debit)
- Pengeluaran (kredit)
- Sisa saldo
- Keterangan lainnya
4. Menyiapkan Buku Stok Barang
Yang tidak kalah penting dalam pembukuan keuangan adalah Buku Stok Barang. Selain mencatat transaksi uang dan barang yang sudah terjual, pelaku usaha perlu mengetahui jumlah persediaan. Fungsi buku ini adalah memberikan gambaran bagi pelaku usaha mengenai pengeluaran selanjutnya yang akan digunakan untuk belanja barang. Fungsi lainnya adalah sebagai pengawasan untuk menghindari kecurangan baik dari pihak dalam, supplier atau pemasok, maupun pihak pembeli.
Yang perlu tercantum dalam Buku Stok Barang antara lain:
- Nama barang
- Jumlah barang awal
- Jumlah barang ditambah atau keluar
- Jumlah barang akhir
5. Menyiapkan Buku Inventaris Barang
Menjalankan usaha bukan hanya soal transaksi uang dan arus keluar-masuk barang. Ada juga barang-barang milik pelaku usaha, berupa perlengkapan dan peralatan yang dapat menunjang usaha seperti rak etalase toko, laptop, alat tulis kantor. Cantumkan juga apakah barang tersebut didapatkan dengan cara dibeli atau hibah. Pencatatan ini dapat menjaga aset perusahaan dalam pengawasan.
Yang perlu dicantumkan dalam Buku inventaris Barang antara lain:
- Jenis barang milik perusahaan
- Jumlah barang
- Kondisi Barang
- Asal muasal barang (pembelian, hibah, dsb)
6. Membuat Buku Laba Rugi
Buku ini digunakan untuk mencatat pendapatan secara keseluruhan dan beban perusahaan dalam periode tertentu. Dengan begitu, pelaku usaha dapat lebih mudah mengetahui usahanya dalam keadaan untuk atau rugi.
Yang perlu dicantumkan dalam Buku Laba Rugi antara lain:
- Pendapatan Usaha
- Harga pokok pembelian (modal pembelian)
- Biaya operasional
- Beban administrasi
- Pajak
- Keuntungan / Kerugian
Baca juga: Contoh Buku Hutang Sederhana untuk Bisnis
Metode Pembuatan Pembukuan Keuangan

Secara umum, ada dua metode yang paling umum digunakan dalam membuat pembukuan keuangan terutama Buku Kas, yaitu Pembukuan Input Tunggal (single entry) dan Sistem Berpasangan (double entry).
1. Sistem Input Tunggal
Sistem ini lebih sederhana sehingga biasa digunakan di bisnis kecil dan menengah. Transaksi yang dicantumkan juga sederhana dan nominalnya kecil. Bentuk pencatatannya tanpa pengelompokkan khusus, sehingga tidak terlihat dengan mudah apakah tergolong arus kas masuk atau kas keluar. Karena lebih simple, maka pembukuan keuangan sederhana bisa menggunakan cara ini.
2. Sistem Input Berpasangan
Sistem ini lebih kompleks karena mencantumkan kolom debit (penerimaan) dan kredit (pengeluaran). Kedua kolom ini harus memiliki nilai yang seimbang atau sama. Pencatatan dengan input berpasangan ini diperlukan untuk membuat laporan selanjutnya, seperti membuat Buku Laba Rugi.
Kesimpulan
Nah, itu tadi cara membuat pembukuan keuangan usaha, termasuk pengertian dan keuntungannya. Jadi tidak masalah seberapa kecil bisnis yang sedang kamu jalani saat ini, membuat pembukuan keuangan adalah hal yang sangat penting. Sebab dengan pembukuan keuangan yang baik dan akurat, kamu bisa cepat mengambil keputusan terkait usaha yang kamu jalankan. Dengan begitu bisnis akan semakin maju dan menguntungkan.