
Dalam mengajukan utang piutang, wajar jika diperlukan surat pernyataan utang pribadi. Ini adalah bagian dari surat pernyataan utang piutang yang bisa menjaga kegiatan pinjam meminjam lebih lancar.
Ketika kamu tidak memiliki uang dan dalam kondisi mendesak, kamu bisa mencari bantuan keuangan dengan cara berutang. Namun, terkadang, permintaan tersebut belum tentu langsung terpenuhi. Biasanya, orang yang dimintai bantuan mempertimbangkan apakah uangnya dapat kembali atau tidak. Jika dirasa, uang akan sulit atau bahkan tidak kembali, bukan tidak mungkin bantuan pinjaman uang tersebut tidak akan cair.
Untuk meyakinkan pemberi pinjaman, kamu perlu surat pernyataan utang pribadi. Selain itu, surat ini dapat menjadi pernyataan tertulis yang sah di mata hukum jika terjadi masalah di masa mendatang.
Dalam hubungan yang resmi misalnya mengajukan pinjaman ke perusahaan atau untuk kebutuhan bisnis, biasanya juga diperlukan surat pernyataan utang pribadi. Namun, surat ini juga bisa digunakan dalam kegiatan utang piutang antar individu.
Jika kamu ingin membuat surat pernyataan utang pribadi, kamu bisa menyusunnya sendiri. Simak penjelasan ini sampai akhir, agar kamu dapat mengetahui pentingnya surat pernyataan utang pribadi dan bagaimana cara membuatnya.
Fungsi Surat Pernyataan Utang Pribadi
Dari penjelasan sebelumnya, kamu bisa melihat ada beberapa fungsi surat pernyataan uang pribadi.
- Sebagai bukti adanya transaksi berupa utang
Dalam surat utang pernyataan utang, akan dicantumkan mengenai permohonan pinjaman dan telah diterimanya uang dari pemberi pinjaman. Ini menjadi informasi telah ada transaksi utang dari kedua belah pihak.
- Alat menagih utang bagi pemberi pinjaman uang
Surat pernyataan utang pribadi bisa menjadi bukti bahwa pemberi pinjaman memiliki hak untuk menagih utang.
- Bentuk tanggung jawab penerima pinjaman untuk melunasi utang
Surat pernyataan utang pribadi juga menjadi bentuk tanggung jawab bagi penerima pinjaman untuk berkomitmen untuk melunasi utangnya.
- Mengikat kedua pihak secara hukum
Surat pernyataan utang pribadi merupakan alat bukti yang sah dalam hukum. Karena itu, informasi yang terkandung di dalamnya akan mengikat para pihak secara hukum.
- Menjadi bukti yang kuat apabila terjadi perselisihan
Perselisihan dalam utang piutang bisa muncul saat peminjam atau debitur tidak meneruskan pembayaran cicilan atau mangkir dari utang. Tapi, perselisihan juga bisa muncul dari sisi pemberi pinjaman jika menagih sebelum jatuh tempo, atau menagih di luar angka pinjaman yang disepakati, atau melakukan penagihan dengan cara yang tidak sesuai dengan kesepakatan. Karena itu, surat pernyataan utang pribadi ini dapat melindungi kedua belah pihak.
Komponen dalam Surat Pernyataan Utang Pribadi

Dalam surat pernyataan utang pribadi, ada beberapa hal yang harus ada. Komponen ini akan menjadi informasi mengenai kegiatan pinjam meminjam yang sedang berlangsung. Ada baiknya kamu memuat lengkap mengenai informasi di dalamnya.
1. Identitas kedua belah pihak, baik penerima maupun pemberi pinjaman
Tulislah identitas dengan lengkap sesuai KTP di dalam surat pernyataan pribadi.
2. Jumlah pinjaman
Tulis dengan jelas jumlah pinjaman yang telah diterima. Cantumkan dalam bentuk angka dan huruf untuk menghindari kesalahan pencantuman bilangan.
3. Waktu menerima pinjaman
Surat pernyataan utang pribadi juga harus mencantumkan waktu menerima pinjaman sebagai patokan jatuh tempo utang.
4. Tanggal jatuh tempo
Tanggal jatuh tempo perlu dicantumkan dengan cermat, jika perlu ditulis dengan jelas tanggal dan bulannya. Jika ada cicilan yang jatuh tempo lebih dari sekali, maka perlu dituliskan juga.
5. Ketentuan jika tidak membayar lewat jatuh tempo
Salah satu fungsi surat pernyataan utang pribadi adalah mengatur jika debitur berhenti membayar utang. Surat ini harus dengan tegas mencantumkan car ajika sampai masalah pembayaran terjadi di masa mendatang.
Contoh Surat Pernyataan Utang Pribadi Sederhana

Surat pernyataan utang pribadi bisa dibuat dengan sederhana, selama mencakup informasi yang jelas di dalamnya. Berikut contohnya:
SURAT PERNYATAAN UTANG PRIBADI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : _________________
NIK : _________________
Pekerjaan : _________________
Alamat : _________________
Dengan ini menyatakan:
1. Telah menerima pinjaman dari _________________ sebesar Rp _________________ (_________________rupiah) pada tanggal (tanggal, bulan, tahun).
2. Adapun saya berjanji mengembalikan utang ini dalam waktu 60 hari, yaitu pada tanggal (tanggal, bulan, tahun).
3. Jika melewati tanggal jatuh tempo, saya bersedia dikenakan denda Rp 50.000 setiap hari hingga pembayaran dilunasi.
4. Jika dalam waktu 20 hari sejak jatuh tempo saya belum melunasi pinjaman, maka saya akan bertanggung jawab secara hukum.
Demikian surat pernyataan ini dibuat secara sadar, tanpa paksaan dari pihak manapun.
_________________, tanggal, bulan, tahun
Yang menyatakan,
_________________
(tanda tangan dan nama jelas)
Contoh Surat Pernyataan Utang Pribadi dengan Jaminan
Dalam kegiatan pinjam meminjam, pihak pemberi pinjaman kerap kali meminta jaminan. Nilai jaminan ini biasanya lebih besar dibanding utang. Agar jaminan tetap aman dan tidak merugikan pihak peminjam maupun pemberi pinjaman, jaminan juga perlu dinyatakan dengan jelas dalam surat pernyataan utang pribadi, sesuai dengan kesepakatan kedua pihak. Berikut contohnya:
SURAT PERNYATAAN UTANG PRIBADI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : _________________
NIK : _________________
Pekerjaan : _________________
Alamat : _________________
Dengan ini menyatakan:
1. Bahwa pada tanggal (tanggal, bulan, tahun), meminjam uang sejumlah Rp _________________ (_________________ rupiah) kepada Saudara _________________.
2. Saya akan mengembalikan uang ini dalam jangka waktu enam bulan sejak surat ini ditandatangani atau paling lambat tanggal, bulan, tahun.
3. Berkaitan dengan pinjaman ini, saya memberi jaminan kepada Saudara _________________ satu unit motor bernomor plat _________________ berwarna hitam.
4. Apabila di masa mendatang terjadi masalah dalam pembayaran utang setelah jatuh tempo, maka penyelesaian terlebih dahulu dilakukan secara kekeluargaan.
5. Apabila hingga waktu 30 hari setelah jatuh tempo tidak terjadi kesepakatan, maka Saudara _________________ berhak memiliki motor tersebut dan mempergunakannya untuk melunasi utang saya.
Surat pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar tanpa tekanan dari pihak manapun.
_________________, (tanggal, bulan, tahun)
Yang menyatakan,
_________________
(Nama lengkap dan tanda tangan)
Contoh Surat Pernyataan Utang Pribadi dengan Tanda Tangan Dua Pihak
Surat pernyataan utang pribadi mengikat hak dan kewajiban kedua belah pihak. Agar penerima pinjaman lebih tenang dari upaya penagihan di luar kesepakatan, surat pernyataan bisa ditandatangani kedua belah pihak. Berikut contohnya:
SURAT PERNYATAAN UTANG PRIBADI
Kami yang bertanda tangan di bawah ini pada (tanggal, bulan, tahun):
Nama : _________________
NIK : _________________
Alamat : _________________
Selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA, dan
Nama : _________________
NIK : _________________
Alamat : _________________
Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA,
Menyatakan,
1. Bahwa PIHAK PERTAMA telah menerima uang tunai sebesar Rp _________________ (_________________ rupiah) dari PIHAK KEDUA pada (tanggal, bulan, tahun), di mana uang ini merupakan pinjaman atau utang.
2. PIHAK PERTAMA bersedia memberikan barang jaminan yaitu berupa _________________, yang nilainya dianggap setara dengan pinjaman.
3. PIHAK PERTAMA berjanji akan melunasi utang kepada PIHAK KEDUA dengan tempo 12 bulan, terhitung setelah ditandatanganinya surat ini.
4. Apabila di kemudian hari PIHAK PERTAMA tidak dapat membayar utang tersebut, maka PIHAK KEDUA memiliki hak atas barang jaminan, baik untuk dimiliki pribadi maupun dijual kembali sebagai pelunasan utang PIHAK PERTAMA.
5. Surat perjanjian ini dibuat di atas kertas bermeterai yang ditandatangani dan dibuat rangkap dua dengan kekuatan hukum yang sama di setiap lembarnya. Surat ini masing-masing dipegang oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
6. Surat perjanjian ini dibuat dan ditandatangani kedua belah pihak dengan sadar, tanpa tekanan dari pihak manapun.
_________________, (tanggal, bulan, tahun)
Yang membuat pernyataan
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
_________________ _________________
(Nama dan tanda tangan) (Nama dan tanda tangan)
Kesimpulan
Demikian cara membuat surat utang pribadi dengan sederhana dan mudah. Perlu diingat, surat pernyataan merupakan salah satu bagian dari surat perjanjian yang menunjukkan adanya perikatan. Karena itu, surat pernyataan juga dapat digunakan sebagai alat bukti yang sah dalam penyelesaian lewat jalur hukum. Karena itu, kamu perlu berkomitmen dan disiplin dalam membayar kewajiban utang. Semoga bermanfaat!