
Surat perjanjian pelunasan utang menjadi dokumen perkara utang piutang. Dokumen itu menjadi pendukung atas janji bayar dan pengembalian uang atau barang yang dibuat dengan kesepakatan antar dua belah pihak.
Surat perjanjian pelunasan utang dibuat karena utang piutang rentan dengan kesalahpahaman. Ada risiko peminjam tidak mengembalikan uang yang dipinjam, yang bisa membuat kamu kepikiran terhadap utang tersebut.
Daripada overthinking mengenai utang kamu, mintalah peminjam menandatangani surat perjanjian pelunasan utang berdasarkan hal yang sudah disepakati. Dengan begitu, kamu bisa tenang memberikan pinjaman.
Bagaimana cara membuat surat pelunasan utang? Simak terus agar kamu tahu cara membuatnya. Sebelumnya, ketahui lebih dulu mengenai ap aitu surat pelunasan utang dan apa saja yang perlu tercantum di dalamnya.
Apa Itu Surat Perjanjian Pelunasan Utang?

Surat perjanjian pelunasan utang adalah surat perjanjian dalam utang piutang yang dibuat oleh peminjam sebagai janji akan melunasi utang yang dia terima. Surat ini dibuat dengan itikad baik peminjam bahwa dia akan melunasi kewajibannya.
Isi dari surat ini adalah hal-hal yang sudah disepakati oleh kedua belah pihak. Sehingga, isinya tidak merugikan pemberi maupun penerima pinjaman. Ada baiknya, membicarakan terlebih dahulu jumlah pinjaman dan periode jatuh tempo yang mampu dipenuhi oleh peminjam.
Surat perjanjian pelunasan utang juga mencantumkan hak dan kewajiban para pihak, sehingga dapat melindungi kedua pihak. Bagi pemberi pinjaman, surat perjanjian ini memberi ketenangan bahwa utang akan dibayar. Apalagi, surat perjanjian pelunasan utang, meskipun dibuat di bawah tangan atau tanpa notaris, tetap berkekuatan hukum.
Bagi penerima pinjaman, surat pelunasan utang menjaga hak dari penagihan yang tidak seharusnya. Misalnya, penagihan sebelum jatuh tempo atau dengan nilai jauh lebih besar dari kesepakatan. Surat perjanjian pelunasan uang yang detail juga bisa menghindarkan penerima pinjaman dari penarikan aset dengan paksaan atau dengan kekerasan.
Surat perjanjian pelunasan utang dapat mengatur penyelesaian ketika utang terhambat dibayar oleh peminjam. Sengketa penyelesaian lewat musyawarah kekeluargaan atau bahkan selanjutnya lewat pengadilan juga harus dicantumkan di surat perjanjian pelunasan utang ini.
Cara Membuat Surat Perjanjian Pelunasan Utang

Setelah mengetahui pentingnya surat perjanjian pelunasan utang, kamu bisa memulai membuat surat ini. Ada surat perjanjian lebih pendek dan ada yang detail cukup panjang. Tetapi, surat pelunasan utang setidaknya harus memiliki beberapa unsur berikut:
1. Memuat judul surat perjanjian pelunasan utang.
Judul harus dibuat dengan jelas dan singkat agar tidak tertukar dengan surat lainnya.
2. Keterangan identitas dengan jelas.
Keterangan di dalam surat perjanjian pelunasan utang, baik keterangan peminjam maupun pemberi pinjaman harus jelas dan sesuai dengan KTP.
3. Berisi poin-poin yang sesuai dengan kesepakatan utang piutang.
- Mengenai jumlah utang atau uang yang dipinjamkan
- Mengenai bunga dan jumlah utang yang harus dibayarkan
- Mengenai biaya-biaya atau penalti jika ada
- Mengenai tanggal peminjaman, tanggal jatuh tempo, atau tanggal perpanjangan utang dengan jelas.
- Mengenai cara pembayaran
4. Memiliki kalimat penutup mengenai surat perjanjian tersebut.
Kalimat penutup menunjukkan tidak ada paksaan dalam membuat surat perjanjian tersebut. Surat juga harus menunjukkan penyelesaian sengketa utang jika muncul permasalahan di masa mendatang.
5. Ada tanda tangan para pihak dan dibubuhkan meterai.
Tanda tangan menjadi bukti ada kesepakatan kedua belah pihak. Sedangkan meterai dapat mempermudah surat perjanjian menjadi alat bukti yang sah di pengadilan jika ada sengketa utang piutang. Lengkapi juga dengan tanda tangan para saksi.
Contoh Surat Perjanjian Pelunasan Utang
SURAT PERJANJIAN PELUNASAN UTANG
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : __________
NIK : __________
Pekerjaan : __________
Alamat : __________
Selaku pihak pertama, yang memiliki kewajiban pembayaran utang.
Nama : __________
NIK : __________
Pekerjaan : __________
Alamat : __________
Selaku pihak kedua, yang menerima pembayaran utang.
Dengan ini menyatakan,
1. Pihak Pertama bersedia membayar pinjaman kepada pihak kedua sebesar Rp __________ (nominal rupiah) sebelum jatuh tempo pada tanggal (tanggal, bulan, tahun).
2. Apabila Pihak Pertama tidak dapat memenuhi kewajiban membayar pinjaman pada jatuh tempo, maka pihak Pertama dan Pihak Kedua akan melakukan musyawarah secara kekeluargaan sebelum masuk ke gugatan hukum.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dalam keadaan sadar tanpa paksaan dari pihak manapun.
(Tempat perjanjian, tanggal, bulan, tahun)
_______, _________
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
(ttd dan nama jelas) (ttd dan nama jelas)
Contoh Surat Perjanjian Perpanjangan Pelunasan Utang

Ada kalanya, peminjam utang belum dapat dibayarkan oleh peminjam uang dan kamu memberi perpanjangan jatuh tempo. Dalam kondisi ini, kamu juga berhak meminta surat perjanjian pelunasan utang terkait perpanjangan tempo. Berikut contoh surat perjanjian pelunasan utang saat memperpanjang jatuh tempo.
SURAT PERJANJIAN PELUNASAN UTANG
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : _____________
Tempat/Tanggal Lahir : _____________
Alamat : _____________
No. KTP : _____________
Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya sebagai berikut:
1. Bahwa, pada tanggal __ _______ ____ saya mempunyai utang uang kepada saudara____________, pemegang Kartu Tanda Penduduk (KTP) No. ____________, beralamat di_______________________________, sebesar Rp ___________ (________________ rupiah);
2. Bahwa, saya telah berjanji kepada saudara ____________ tersebut untuk mengembalikan utang tersebut dalam jangka waktu __ (________) hari atau jatuh tempo pada tanggal __ _________ ___ ;
3. Bahwa, sampai dengan tanggal jatuh tempo tersebut ternyata saya belum juga dapat mengembalikan utang saya tersebut kepada saudara ______________;
4. Bahwa, dengan ini saya memohon keringanan kepada saudara _________ agar diberi perpanjangan jangka waktu untuk melunasi utang saya tersebut untuk selama ___ (_____________) hari lagi atau jatuh tempo pada tanggal __ _________ _____;
5. Bahwa, dengan ini saya menyerahkan sebuah kendaraan roda empat merek_______ tipe _______ No. STNK _______, No. BPKB _________ sebagai jaminan pelunasan utang saya tersebut;
6. Bahwa, dalam hal saya tidak dapat melunasi hutang saya tersebut sampai dengan perpanjangan jangka waktu sebagaimana dimaksud Butir 4 diatas, maka kendaraan roda empat tersebut sebagaimana dimaksud Butir 5 di atas akan menjadi milik saudara ________ sepenuhnya;
7. Apabila saya tidak memenuhi kewajiban saya yang dimaksud butir 4 dan butir 5 di atas maka saya bersedia digugat di muka hukum.
Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dengan tanpa paksaan ataupun tekanan dari pihak manapun.
_______, __ ________ _____
Yang Menyetujui,
_______________________
(Tandatangan dan nama jelas)
Saksi- Saksi:
1. _______________________ (tanda tangan dan nama jelas)
2. _______________________ (tanda tangan dan nama jelas)
Kesimpulan
Demikian cara membuat surat perjanjian pelunasan utang maupun surat untuk perpanjangan pelunasan utang. Surat ini dapat dibuat atau dimintakan kepada peminjam uang atau barang sebagai bukti keseriusan untuk membayar utangnya.
Jangan ragu untuk membuat surat perjanjian pelunasan utang karena surat ini dapat melindungi para pihak yang melakukan pinjam meminjam. Surat ini harus dibuat rangkap dua untuk dipegang oleh kedua pihak dan memiliki kekuatan hukum yang sama.