7 Cara Membayar Utang Masa Lalu yang Membelenggu

Cara membayar utang masa lalu agar tidak jadi benalu (Foto:123rf.com)
Cara membayar utang masa lalu agar tidak jadi benalu (Foto:123rf.com)

Utang tidak hanya dalam bentuk uang. Ada bentuk utang yang lain, seperti utang janji, utang waktu, sampai utang masa lalu. Walau bukan dalam bentuk uang, namun setiap utang adalah kewajiban yang harus dibayar. Utang masa lalu juga perlu dilunasi. 

Utang masa lalu di sini diartikan dengan utang uang yang sudah terjadi di masa lampau. Bisa jadi utang tersebut terlupakan, atau kamu baru memiliki uang untuk membayarnya saat ini. Biar hidup makin tenang, ini cara membayar utang masa lalu yang bisa kamu lakukan. 

Utang yang belum dilunasi dalam jangka waktu lama mungkin bisa disebut dengan utang masa lalu. Bisa jadi penyebabnya karena pemberi pinjaman tidak ingat lagi atau kamu pernah mangkir membayar utang. Ada banyak alasan mengapa utang tidak terbayar saat jatuh temponya. 

Utang jatuh tempo memiliki banyak konsekuensi jika tidak segera dibayar. Apalagi jika utang tersebut memiliki bunga yang berbunga, sehingga kamu masih sedang menumpuk utang makin besar dari yang belum terbayarkan tersebut. 

Selain itu, masih banyak konsekuensi jika kamu tetap tidak membayarkan utang yang sudah jatuh tempo. Karena itu, kamu perlu segera melunasi dengan mengetahui cara membayar utang masa lalu. Simak artikel ini untuk mengetahui konsekuensi tidak membayar utang dan menyelesaikan utang masa lalu agar tidak mengganggu stabilitas keuangan.

Konsekuensi tidak membayar utang

Konsekuensi tidak bayar utang
Konsekuensi tidak bayar utang

Utang masa lalu yang tidak dibayarkan pastilah menimbulkan konsekuensi. Bukan hanya rasa malu ketika orang-orang terdekat mengetahui kamu terjerat utang, tetapi juga berpotensi kehilangan aset yang pernah menjadi jaminan.

1. Dikejar-kejar oleh penagih utang

Selama memiliki utang jatuh tempo yang belum dibayarkan, pastilah kamu harus berhadapan dengan penagihan utang yang melelahkan. Apalagi jika kamu mengambil fasilitas utang dari lembaga keuangan, pembiayaan, atau leasing yang memiliki bagian penagihan atau debt collecting secara serius. Maka, upaya penagihan utang bisa berlangsung terus menerus sampai kamu memenuhi kewajiban pembayaran. 

2. Malu dan gelisah

Upaya penagihan utang terkadang cukup agresif sampai-sampai membuat lingkungan sekitar mengetahui masalah utang kamu. Meskipun kamu bisa kabur dari debt collector, pemberi pinjaman bisa saja menagih dengan menghubungi orang-orang terdekat kamu. Tentu ini akan membuat orang terdekat kamu tidak nyaman dan kamu mendapat malu. 

3. Utang menumpuk

Seperti disebutkan sebelumnya, sejumlah lembaga keuangan menerapkan denda untuk keterlambatan pembayaran utang. Ini akan membuat utang kamu semakin menumpuk dan beban semakin berat. 

4. Penyitaan aset jaminan

Penundaan pembayaran utang atau mangkir dari utang akan membuat kamu masuk sebagai debitur macet. Jika begitu, maka lembaga keuangan tempat kamu meminjam dana berhak untuk mengeksekusi aset yang kamu jaminkan. Ini akan menjadi kerugian kamu karena biasanya utang yang kamu terima bernilai lebih kecil dibanding aset yang dijaminkan. 

5. Masuk daftar hitam SLIK OJK

Saat melakukan permintaan utang, kamu biasanya dimintai data pribadi lengkap seperti foto e-ktp, kartu keluarga, atau slip gaji. Jika kamu tidak membayar cicilan atau utang sesuai batas waktu, maka data pribadi kamu bisa dilaporkan ke Sistem Layanan Informasi Keuangan dari Otoritas Jasa Keuangan (SLIK OJK), sehingga masuk dalam daftar orang dengan masalah kredit.

Masuk dalam daftar hitam SLIK OJK memiliki konsekuensi lain yaitu permohonan kredit kamu tidak akan diloloskan oleh lembaga keuangan lain di kemudian hari. Ini akan menyulitkan kamu ketika membutuhkan pendanaan lagi di masa mendatang. Misalnya ketika kamu membutuhkan kredit untuk pemilikan rumah (KPR), maka bank dapat tidak memenuhi permohonan tersebut setelah melihat rekam jejak kredit kamu.  

Cara membayar utang masa lalu

Cara membayar utang masa lalu
Cara membayar utang masa lalu

Melunasi utang yang sudah lewat bukan perkara mudah. Apalagi, jika memang kamu masih kesulitan memenuhi dana kebutuhan sehari-hari. Karena itu, persiapkan keuangan secara bijak untuk dapat melunasi kewajiban utang yang belum terpenuhi. Berikut sejumlah cara agar kamu bisa membayar utang masa lalu. 

1. Hitung pengeluaran dengan cermat 

Salah satu cara membayar utang masa lalu adalah niatkan untuk melakukan pembayaran. Kamu harus menyadari, pembayaran tunggakan ini kemungkinan mengganggu stabilitas keuangan sementara waktu. Maka, saat melakukan hitung-hitungan perkiraan pengeluaran, masukkan utang tersebut dalam prioritas pengeluaran. Dengan begitu, kamu dapat melihat dampak dari pembayaran utang ini terhadap kondisi keuangan secara keseluruhan.

2.  Mengingat kembali kisaran utang

Ada kalanya, jika meminjam kepada individu, kamu tidak memiliki catatan utang, sehingga lupa berapa nilai tunggakan atau sisa pinjaman. Dalam kondisi ini, kamu bisa menghubungi si pemberi pinjaman dan bertanya berapa kisaran uang yang dipinjamkan. Jika sudah mendapat nilai kisaran yang didapatkan, hendaklah dibayarkan kepada si peminjam uang. 

3. Membuat daftar utang utang 

Untuk mencari utang masa lalu yang belum dibayarkan, kamu perlu membuat rekap utang yang kamu terima. Buatlah daftar yang paling sudah jatuh tempo paling awal hingga yang paling baru atau cari utang yang perlu kamu prioritaskan. Selain itu, kamu juga harus menghitung cicilan yang masih harus kamu bayarkan, misalnya cicilan kartu kredit, kredit pembiayaan kendaraan, kredit pemilikan rumah dan lainnya. Dengan begitu, kamu bisa mencari skema terbaik mengatur keuangan agar utang bisa terbayarkan agar tidak mengganggu stabilitas keuanganmu.

4. Menentukan prioritas pembayaran

Lanjutkan dengan mulai membayar mana yang menjadi prioritas. Misalnya, dari beberapa utang yang jatuh tempo tersebut, ada yang mengenakan denda. Utang ini bisa kamu prioritaskan agar denda tidak makin menumpuk. Upayakan membayar secara maksimal utang-utang yang diprioritaskan agar tumpukan utang terberat segera terselesaikan. 

5. Mulai berhemat

Cara berikutnya yaitu pengendalian pengeluaran agar kamu tetap memiliki alokasi dana untuk membayar utang masa lalu. Kendalikan konsumsi agar pengeluaran tetap stabil. Kamu bisa menggunakan catatan buku kas pengeluaran dan buku kas pemasukan untuk membantu kamu mengatur keuangan.

6. Mencari tambahan pemasukan

Jika dirasa pendapatan kamu kurang untuk membayarkan utang, maka kemungkinan besar kamu perlu mencari tambahan pemasukan. Salah satu yang bisa kamu lakukan adalah menjual barang yang tidak terpakai. Kamu bisa memanfaatkan e-commerce yang memfasilitasi barang yang pernah kamu pakai. Jangan menjual barang produktif agar tidak mengganggu pemasukan selanjutnya. Cara lainnya yaitu, kamu bisa mencari penghasilan tambahan agar pemasukan yang reguler tidak mengganggu dana alokasi kebutuhan sehari-hari. 

7. Jangan kembali berutang

Agar tak terjerat dalam utang, kamu harus menghentikan jeratan utang. Sebaiknya, kamu fokus dulu untuk membayar utang yang sudah ada. Dengan begitu, utang kamu akan berkurang sedikit demi sedikit dan kondisi keuangan dapat lebih stabil.

Kesimpulan

Membayar kembali utang dari masa lalu yang sudah tertumpuk memang bukan perkara mudah. Jika kamu meminjam kepada individu, teman atau saudara, utang tersebut pastilah sudah mengganggu silaturahmi. Jika kamu meminjam uang dari lembaga keuangan, bisa jadi, kamu masuk daftar hitam debitur macet dan bahkan berpotensi kehilangan aset jaminan jika utang tetap tidak dibayar dalam jangka waktu tertentu. 

Agar tidak bertambah panjang atau berlarut-larut, kamu bisa mulai menyelesaikan utang masa lalu ini. Penyelesaian utang ini bisa membantu kamu melihat lebih jelas kemampuan kondisi keuangan kamu. Niatkan disiplin keuangan agar pengeluaran untuk pembayaran utang ini tidak mengganggu stabilitas keuangan. Tetap semangat mengatur keuangan!