Jangan Putus Asa, Ini Cara Melunasi Hutang yang Menumpuk

Cara melunasi hutang yang menumpuk (Foto:123rf.com)
Cara melunasi hutang yang menumpuk (Foto:123rf.com)

Utang adalah kewajiban yang harus dibayar! Itulah sebabnya saat kesepakatan utang piutang dilanggar, pemberi utang atau kreditur berhak untuk menagih janji tersebut ke debitur. Apalagi kesepakatan utang piutang biasanya ada karena adanya janji melakukan pelunasan pada waktu yang telah disepakati. Karena itulah sebelum berhutang, kamu harus tahu dahulu cara melunasi utang.

Utang atau hutang (kata tidak baku) ibaratnya pedang bermata dua. Utang bisa menjadi dana talangan untuk kebutuhan mendadak, sehingga bisa membantu keuangan bernafas lebih panjang. Di sisi lain utang bisa melilit keuangan menjadi lebih parah jika tidak terkelola dengan baik.

Banyak orang tidak bisa melunasi utang karena pengelolaan utang tidak baik. Jika sudah begini, utang semakin bertumpuk dan makin sulit untuk dilunasi. Bisnis sehari-hari pun mungkin tidak tenang karena dikejar-kejar utang dan debt collector.

Lalu bagaimana cara melunasi utang?

Cara cepat melunasi utang yang menumpuk
Cara cepat melunasi utang yang menumpuk

Ada beberapa tips yang bisa menjadi cara melunasi utang. Semoga dengan tips-tips di bawah ini kamu dapat bebas dari utang dengan cepat. 

1. Tanamkan dalam pikiran bahwa melunasi utang adalah prioritas

Camkanlah, bahwa utang adalah prioritas pengeluaran. Jika kamu mendapatkan pemasukan, prioritaskan anggaran untuk membayar utang sebelum menyusun pos anggaran yang lain. Cara ini membantu kamu konsisten dalam mencari cara melunasi utang.  

2. Bayar utang dengan skala prioritas

Susunlah utang dengan skala prioritas. Artinya, bayarlah utang yang jatuh tempo dalam waktu dekat, atau utang dengan bunga paling besar. Jika utang kamu sudah jatuh tempo, utamakan utang dengan grace period. Ini adalah periode di mana utang yang sudah jatuh tempo bisa dibayarkan tanpa bunga dan denda. Manfaatkan masa ini untuk mengurangi beban utang tanpa tambahan bunga dan denda.

3. Lakukan penghematan atau efisiensi

Salah satu cara melunasi utang adalah dengan memangkas pengeluaran atau berhemat. Berhemat artinya tidak boros atau menyesuaikan kemampuan pemasukan untuk membuat pengeluaran. Kamu bisa memangkas anggaran makan di luar dengan memasak sendiri, mencari pengganti bahan baku dengan yang lebih murah, atau mengurangi kegiatan tidak begitu penting.  

4. Cari penghasilan tambahan

Cara untuk melunasi utang juga bisa dilakukan dengan menambah pemasukan. Rasio utang yang sehat adalah tidak melewati 30% dari pemasukan. Jika utang kamu sudah terlanjur berjibun, carilah pendapatan tambahan untuk membayar utang dan menjaga keuangan harian.

5. Take over kredit

Ini adalah cara yang bisa ditempuh untuk melunasi utang dengan efektif. Jika kamu tidak mampu lagi menanggung utang, kamu bisa mengalihkan barang yang kamu beli beserta kewajiban utangnya. Take over kredit umum dilakukan oleh pemegang kredit pemilikan rumah (KPR) atau kredit kendaraan bermotor. Saat tidak mampu lagi meneruskan utang, kamu bisa menjual mobil atau rumah tersebut ke pihak lain yang mampu membayar cicilan. Kamu juga bisa mendapat dana segar dari pembelian ini.  

6. Gali lubang, tutup lubang

Ini bukan cara melunasi utang yang paling direkomendasikan. Membuat utang baru dari pihak lain untuk menutup utang lama, artinya kamu masih tetap memiliki beban utang. Hanya saja, pastikan utang baru tersebut memiliki biaya lebih ringan atau jangka waktu lebih panjang.

Misalnya utang lama kamu senilai Rp 10 juta dengan bunga 15% per tahun, maka kamu sebaiknya mencari utang baru senilai Rp 10 juta dengan bunga lebih ringan. Tutuplah utang lama dan kamu tinggal mencicil utang baru dengan beban lebih ringan.

Ketika beban utang tidak seberat sebelumnya, diharapkan kamu mampu membayar utang, sehingga akhirnya dapat melunasi utang seluruhnya.

7. Meminta keringanan cicilan dengan restrukturisasi

Restrukturisasi utang bisa dilakukan dengan meminta keringanan cicilan kepada kreditur. Kamu bisa meminta keringanan bunga atau pemangkasan denda. Kamu juga dapat meminta perpanjangan pembayaran waktu jatuh tempo yang bisa membuat cicilan bulanan lebih kecil meskipun periode pembayaran utang lebih panjang.

8. Menjual aset

Jika tidak memungkinkan melakukan penghematan, pertimbangkan menjual barang atau aset sebagai salah satu cara melunasi utang. Kamu bisa menjual barang yang tidak terpakai. Misalnya jika kamu memiliki lima pasang sepatu, kamu bisa menjual dua atau tiga pasang untuk mendapatkan uang. Manfaatkanlah media sosial untuk memasarkan barang yang kamu jual.

9. Meminta bantuan pengadilan

Kamu bisa meminta perlindungan penundaan pembayaran kewajiban utang (PKPU) kepada pengadilan secara sukarela. Orang atau perusahaan yang berada di bawah proses PKPU, tidak bisa ditagih utangnya oleh kreditur dalam periode tertentu. Dalam proses ini, semua kreditur akan dikumpulkan untuk mendapatkan proposal pembayaran utang secara transparan. Jika PKPU tidak berhasil, maka debitur bisa dinyatakan pailit dan aset-asetnya dijual oleh kurator untuk dibagikan kepada kreditur sesuai haknya.  

10. Stop menambah utang baru

Cara agar utang-utang kamu segera lunas adalah dengan tidak membuat utang baru. Utamakan membayar utang lama agar kamu bisa bebas dari utang.

Cara menjaga kesehatan utang

cara menjaga kesehatan keuangan
cara menjaga kesehatan keuangan

Nah, itu tadi cara melunasi utang yang sudah terlanjur melilit. Kamu sebaiknya sudah mulai menjaga kesehatan utang sebelum utang menjadi beban berat. Berikut beberapa langkah agar utang yang kamu punya tidak menjadi bumerang bagi kondisi keuanganmu.

1. Catat pemasukan dan pengeluaran

Mengenali jumlah pemasukan dan pengeluaran adalah cara paling jitu mengelola utang. Kamu harus tahu kemampuan penghasilan kamu dalam membuat pengeluaran. Jika kamu memerlukan utang untuk memperpanjang napas kantong, maka catatlah utang dengan baik. Kamu bisa memutuskan, menambah pemasukan atau menggunting pengeluaran untuk membayar utang.  

2. Bayar cicilan utang tepat waktu

Banyak kreditur atau pemberi pinjaman mengenakan denda saat utang tidak dibayar tepat waktu. Denda ini akan menambah berat beban utang yang sudah berat. Jadi, catatlah jadwal jatuh tempo atau cicilan minimal untuk sebulan ke depan, sehingga kamu masih memiliki waktu untuk mempersiapkan uang.

3. Bayar utang tepat jumlah

Beberapa kreditur, terutama bank, membebankan bunga untuk kredit yang diberikan. Ketika kamu tidak membayar tagihan utang dengan jumlah yang seharusnya, maka sisa cicilan atau utang tersebut akan dikenakan bunga kembali. Alhasil, utang kamu terkena bunga berbunga dan tetap gemuk. Usahakan selalu membayar cicilan utang sesuai dengan tagihan yang ditetapkan agar utang tidak berlarut-larut.  

4. Membandingkan sumber utang murah

Jika saatnya kamu harus mencari tambahan dana dengan utang, gunakanlah waktu untuk mempertimbangkan utang dengan biaya yang murah. Pertanyaan yang bisa kamu tanyakan kepada beberapa kreditur, antara lain, berapa bunga yang dibebankan? Berapa cicilan yang harus dibayarkan? Berapa denda yang dibebankan jika kamu melewati masa jatuh tempo? Apakah menyediakan masa grace period?

Kamu juga mungkin bisa memilih utang kepada teman atau keluar terdekat yang tidak mengenakan bunga pinjaman. Tetapi perlu diingat, utang dengan biaya murah ini, tidak berarti bisa kamu sepelekan. Setiap utang adalah kewajiban yang harus dikembalikan.  

5. Mencicil utang

Daripada membayar utang dengan jumlah sekaligus, mintalah cara pembayaran dengan cicilan. Cicilan memungkinkan kamu membayar dengan jumlah kecil dalam periode tertentu, sehingga pengeluaranmu lebih ringan.

Kesimpulan

Utang bukanlah sesuatu yang mengerikan jika kamu tahu cara memanfaatkan dan melunasi utang tersebut. Disiplin dalam mengelola keuangan adalah kunci mengelola utang. Jangan sampai, karena membuat pengeluaran tidak terkendali, kamu tidak mampu membayar utang. Banyak dampak negatif ketika kamu gagal bayar, mulai dari dikejar-kejar debt collector atau tercatat di daftar hitam SLIK checking OJK. Jadi, sempatkan dirimu menghitung utang lebih cermat agar bisa segera bebas utang.